Mata pelajaran bahasa Indonesia menjadi salah satu pelajaran yang wajib diikuti oleh semua siswa. Namun untuk menguasai seluruh materi secara penuh tentu cukup sulit. Meski begitu, anda dapat mencari rangkuman materi bahasa indonesia kelas 7 dengan mudah.
Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 (Semester 1 dan 2)
Pada artikel ini akan disajikan tentang rangkuman materi bahasa indonesia kelas 7 lengkap dan terbaru. Simak selengkapnya!
Pengertian Teks Deskripsi
Teks Deskripsi adalah teks penggambaran mengenai suatu objek. Tujuan dibuat teks deskripsi yaitu untuk menggambarkan objek secara rinci dan subjektif. Dalam bahasa yang lebih sederhana, teks deskripsi dibuat untuk melukiskan kondisi objek dari sudut pandang si penulis.
Struktur Teks Deskripsi
Struktur teks deskripsi sendiri dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
- Identifikasi: Berisi tentang nama objek, lokasi, dan gambaran umum dari objek yang akan dideskripsikan.
- Deskripsi Bagian: Berisi tentang rincian. Pada bagian ini, objek digambarkan secara rinci.
- Penutup / Kesimpulan: Penutup biasanya berisi pesan dan kesan dari penulis mengenai objek yang dideskripsikan.
Ciri Kebahasaan Teks Deskripsi
Penggunaan Kalimat untuk Mengkonkretkan
Kalimat perincian berperan dalam menguraikan kalimat-kalimat umum menjadi lebih terperinci. Sebagai contoh, apabila kalimat umumnya adalah ‘Kakakku memiliki sifat baik’, maka dalam kalimat perincian akan dijelaskan secara mendetail bagaimana sifat baik tersebut tercermin dalam sosok Kakak. Bagaimana sifat baik itu tampak dan seperti apa bentuk konkretnya?
Penggunaan Kalimat untuk Cerapan Pancaindra
Maksud dari hal tersebut adalah bahwa kalimat, saat disajikan, mampu menggambarkan pengalaman bagi pembaca melalui indra penglihatan, pendengaran, perabaan, perasaan, atau pengecapan. Sebagai contoh, pertimbangkan kalimat: “Hujan rintik menghiasi genteng yang sebelumnya kering.”
Penggunaan Kata Berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata yang mengandung tambahan imbuhan. Sebagai contoh, terdapat kata-kata seperti “memakan”, “melihat”, “menyayangi”, dan lain sebagainya.
Penggunaan Sinonim
Sinonim merupakan kata-kata yang memiliki arti yang serupa. Sebagai contoh, kata “indah” dapat dipertukarkan dengan “elok”, “memukau” dengan “mengagumkan”, dan lain sebagainya.
Penggunaan Kata Depan
Kata depan merujuk kepada kata-kata yang umumnya mendampingi kata dasar dan ditempatkan sebelumnya. Contohnya “di”, “ke”, “pada”, “kepada”, dan “dari”.
Baca Juga: Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 6 SD/MI Terbaru
Ringkasan Teks Cerita Fantasi
Pengertian Teks Cerita Fantasi
Teks cerita fantasi adalah salah satu varian jenis teks cerita, yang esensinya terdiri dari kreasi pikiran atau imajinasi. Ini melibatkan unsur-unsur seperti karakter, lokasi, dan elemen-elemen penceritaan lainnya yang dihasilkan dari khayalan.
Ciri-Ciri Teks Cerita Fantasi
Ciri-ciri teks cerita fantasi yaitu:
- Isi teks memuat hal yang aneh, asing, ajaib, dan misterius.
- Ide cerita berasal dari khayalan penulis.
- Menggunakan berbagai latar seperti melintasi ruang dan waktu.
- Tokoh dalam cerita memiliki kekuatan atau kesaktian.
- Bersifat fiksi.
Struktur Teks Cerita Fantasi
- Orientasi: Orientasi merupakan pengenalan latar dan tokoh yang diceritakan.
- Komplikasi: Berisi yang dialami oleh para tokoh dalam cerita.
- Resolusi: Berisi masalah yang dialami oleh tokoh dalam cerita.
Ringkasan Teks Prosedur
Teks prosedur adalah jenis teks yang memuat urutan, metode, atau langkah-langkah untuk menjalankan suatu aktivitas tertentu. Dalam literatur umum, teks ini juga sering dikenal sebagai teks “how to”
Struktur Teks Prosedur Cara Melakukan Pekerjaan
Tujuan
Pada bagian ini, penulis menjelaskan mengapa tindakan atau aktivitas yang dijelaskan dalam prosedur tersebut perlu dilakukan. Penjelasan ini membantu pembaca memahami konteks dan manfaat dari tindakan yang akan diikuti.
Langkah-langkah
Ini adalah bagian terpenting dari teks prosedur. Langkah-langkah dijelaskan secara terperinci dan urut. Setiap langkah harus dinyatakan dengan jelas dan mudah dipahami. Penggunaan nomor atau bullet point bisa membantu membedakan setiap langkah.
Penutup
Bersifat opsional, keberadaannya tidak menjadi suatu keharusan. Kontennya semata-mata berfungsi sebagai pelengkap. Mungkin berisi ucapan selamat atau semangat untuk memotivasi dalam menjalani tahapan, langkah, atau metode dalam melaksanakan tugas.
Unsur Kebahasaan Teks Prosedur
Penggunaan Kalimat Perintah
Yakni kalimat yang menuntut adanya reaksi tindakan ketika disampaikan yaitu, “Campurkan tepung dan gula dalam mangkuk besar”
Penggunaan Kalimat Rinci dan Memiliki Batasan
Sebagai teks yang bersifat perintah instruksional, isi teks prosedur harus jelas, sehingga bisa diaplikasikan. Contohnya yaitu, “Gunakan satu genggam daun selada, cuci bersih, dan sobek menjadi potongan-potongan yang lebih kecil”
Penggunaan Kata Keterangan (Cara, Alat, dan Tujuan)
- Contoh keterangan cara: siap laksanakan, dengan baik.
- Contoh keterangan alat: dengan palu, dengan sekop.
- Contoh keterangan tujuan: agar tidak kotor, agar tidak kebakaran.
Menggunakan Kalimat Saran / Larangan
Kalimat yang berfungsi untuk memberikan saran atau larangan:
- Contoh saran: lebih berhati-hati lagi.
- Contoh larangan: Jangan buang sampah sembarangan.
Penggunaan Tambahan -i, -kan, dan -lah
Kata imbuhan berfungsi untuk memberikan kata perintah, seperti hargai, hindari, hati-hari, dan lain-lain.
Ringkasan Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi adalah jenis teks yang berfokus pada penyajian informasi dan temuan yang diperoleh dari pengamatan atau observasi terhadap suatu objek, situasi, atau fenomena.
- Judul Laporan: Judul laporan menggambarkan secara singkat tentang objek atau fenomena yang diamati serta tujuan dari observasi.
- Pendahuluan: Bagian ini memberikan latar belakang mengenai apa yang akan diobservasi dan alasan di balik observasi tersebut. Tujuan observasi dan pertanyaan penelitian juga disajikan di sini.
- Metode Observasi: Bagian ini menjelaskan secara rinci bagaimana observasi dilakukan. Ini termasuk penjelasan tentang lokasi, waktu, teknik pengamatan, alat yang digunakan, serta cara data diambil.
- Kesimpulan: Bagian ini merangkum temuan utama dari observasi dan analisis yang telah dilakukan. Kesimpulan harus mengacu pada pertanyaan penelitian dan tujuan observasi.
Ciri Kebahasan Teks Laporan Hasil Observasi
Menggunakan Kata Istilah
Kata yang digunakan khusus dalam beberapa bidang. Contohnya, terdapat dalam istilah-istilah seperti erosi, delta, ekosistem, resep, diagnosa, dan lain sebagainya.
Menggunakan Imbuhan Asing
Imbuhan asing merupakan imbuhan yang diadopsi dari bahasa asing. Sebagai contoh, imbuhan-imbuhan seperti anti, bi, de, ekstra, hiper, in, infra, -si, -if, dan lainnya. Contoh kata-kata yang memiliki imbuhan asing meliputi antiklimaks, bilateral, dehidrasi, dan sebagainya.
Ringkasan Puisi Rakyat
Puisi rakyat, juga dikenal sebagai puisi lisan atau puisi tradisional, adalah bentuk puisi yang muncul dari lapisan masyarakat biasa dan ditransmisikan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Syair, gurindam, dan pantun merupakan contoh-contoh dari jenis puisi rakyat.
Perbedaan Syair, Pantun, dan Gurindam
Ciri Syair
- Irama dan Ritme
- Bersajak a-a-a-a
- Mengandung Nilai dan Makna Mendalam
- Semua baris adalah isi
- Bahasa biasanya berupa bahasa kiasan
Ciri Pantun
- Pola Rima A-B-A-B.
- Bait-Bait Tersusun.
- Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian.
- Baris kedua berisi jawaban, akibat, atau masalah.
- Isinya biasanya berupa nasihat atau filosofi hidup.
- Setiap baris terdiri dari 10-14 suku kata.
Ciri Gurindam
- Berisi dua baris
- Setiap baris terdiri dari 10-14 suku kata
- Setiap baris memiliki rima yang sama
- Merupakan kesatuan utuh
- Pendekatan Pemikiran Kritis
- Tersusun dalam Bait-Bait Berirama
- Berkaitan dengan Budaya
Ciri Kebahasaan Teks Puisi Rakyat
Penggunaan Konjungsi
Konjungsi adalah kata hubung. Kata hubung biasanya terdapat pada puisi rakyat adalah konjungsi tujuan sebab, konjungsi akibat, dan konjungsi syarat.
Penggunaan Kalimat Larangan
Kalimat larangan berisi tentang larangan untuk menghindari sesuatu.
Penggunaan Kalimat Seru
Kalimat ini biasanya berisi ekspresi rasa, baik heran, senang, kagum, heran, dan lain-lain.
Penggunaan Kalimat Ajakan
Kalimat ajakan bermaksud untuk mengajak untuk melakukan sesutu. Contoh: ayo kita bersihkan tempat ini.
Ringkasan Teks Fabel (Bab 6)
Pengertian Teks Fabel
Teks fabel adalah jenis teks naratif yang mengisahkan cerita pendek tentang binatang atau makhluk khayalan yang berperilaku seperti manusia. Cerita fabel biasanya mengandung pesan moral atau ajaran yang tersembunyi di balik ceritanya.
Unsur Teks Fabel
Berikut ini adalah beberapa unsur fabel:
- Tokoh (Binatang atau Makhluk Khayalan)
- Setting (Latar)
- Plot (Alur)
- Konflik
- Pesan Moral
- Dialog
- Penggunaan Simbol dan Metafora
- Kebijaksanaan atau Tindakan Karakter
- Struktur Bait-bait (Jika Ada)
- Penutup (Moral Cerita)
Struktur Teks Fabel
Struktur teks fabel tidak jauh dari berbeda dari teks berjenis cerita lainnya, berikut ini struktur teks fabel:
- Orientasi
- Komplikasi
- Resolusi
- Koda (Pilihan)
Ciri Kebahasaan Teks Fabel
Penggunaan Sinonim dan Antonim
Sinonim merujuk pada kata-kata yang memiliki arti yang serupa, sementara antonim mengacu pada kata-kata yang memiliki makna yang berlawanan.
Penggunaan kalimat langsung
Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang ditandai dengan kutip, contohnya “Ambilkan aku makanan”.
Penggunaan Kata Seru
Kata Seru adalah kata yang menunjukan kekaguman atau ekspresi hati seperti, wah, keren, duh, oh, dan lain-lain.
Penggunaan Kata Depan
Kata depan adalah kata yang diletakan di bagian depan, seperti ke, di, kepada, dan lain-lain.
Kesimpulan
Sekian artikel dari kampustua.com tentang Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester 1 & 2. Semoga bermanfaat!