Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 6 SD/MI Terbaru

Rangkuman materi bahasa indonesia kelas 6 SD akhir-akhir ini banyak di cari oleh sebagain orang, terutama bagi anak SD. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, kampustua akan membahas tentang salah satu materi pelajaran kelas 6 …

Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 6 SD/MI Terbaru

Rangkuman materi bahasa indonesia kelas 6 SD akhir-akhir ini banyak di cari oleh sebagain orang, terutama bagi anak SD. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, kampustua akan membahas tentang salah satu materi pelajaran kelas 6 SD/MI yaitu Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting di sekolah. Hal itu dibuktikan dengan adanya ujian nasional serta AKM bahasa Indonesia.

Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 6

Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 6 SD/MI Terbaru

Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini akan dibahas secara rinci tentang Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 6 kurikulum 2013.

Menyimpulkan Isi Berita

  1. Baca Judul Berita: Hal pertama yang harus anda lakukan yaitu dengan membaca terlebih dahulu judul dari sebuah teks berita. Pada teks judul biasanya berisi informasi utama seperti kejadian atau keterangan penting.
  2. Membaca dengan Teliti: Langkah berikutnya yang bisa anda lakukan untuk menyimpulkan isi dari sebuah berita yaitu dengan membaca teks tersebut. Banyak orang yang terburu-buru sehingga kehilangan fokus terhadap hal penting dalam sebuah berita.
  3. Mencatat Pokok Berita: Sambil membaca, anda bisa mencatat poin-poin penting supaya informasi inti tidak terlewatkan. Biasanya struktur berita mempunyai pola 5W+1H (What/Apa), (When/Kapan), (Where/Dimana), (Who/Siapa), (How/Bagaimana).
  4. Menyusun Naskah Pidato: Pidato merupakan orasi atau pengungkapan pikiran dengan kata-kata yang ditujukan untuk orang banyak.

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat berpidato yaitu:

  1. Lafal (Pengucapan kata atau kalimat), harus jelas.
  2. Intonasi (Tekanan dalam setiap kalimat), harus tepat.
  3. Sikap atau Gesture harus sopan dan tidak kaku.

Beberapa cara berpidato:

  1. Pidato dengan membaca teks atau naskah.
  2. Pidato langsung (tanpa naskah).
  3. Pidato dengan membawa kerangka pidato dan mengembangkan saat berpidato.

Menyusun Kerangka Pidato

Terdapat beberapa hal yang harus anda lakukan untuk menyusun kerangka pidato:

  1. Menentukan Tema
  2. Mengetahui siapa pidato tersebut ditujukan.
  3. Menentukan pokok-pokok pidato seperti:
    • Pembukaan bagian, biasanya berisi kata pengantar atau salam pembuka
    • Kata pengantar: Sapaan kepada peserta dengan salam hormat – Memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan – Sholawat dan salam kepada Rasulullah.
    • Isi Bagian: biasanya berisi tentang hal-hal pokok yang akan disampaikan seperti informasi, alasan dan lain-lain.
    • Penutup: Bagian penutup biasanya berisi tentang ucapan terima kasih, permohon maaf apabila ada kesalahan kata dalam berpidato – Kalimat Penutup – Salam Penutup.

Membaca Intensif Teks

  1. Membaca intensif teks adalah sebuah teknik membaca dengan sungguh-sungguh, detail, urut, serta rinci untuk memahami isi dari sebuah bacaan.
  2. Membaca intensif dapat digunakan untuk menemukan makna tersembunyi, maupun tertulis dalam sebuah bacaan.
  3. Makna tersirat adalah makana yang tersumbunyi yang terdapat dalam wacana. Makna tersirat dapat diketahui dengan sudah membaca wacana tersebut sampai selesai.
  4. Makna tersirat tidak akan dijumpai dalam kalimat yang terdapat dalam wacana.
  5. Membaca intensif juga dapat dilakukan untuk menemukan sebuah ide atau tema dari sebuah bacaan.

Mengenal Drama

  1. Menceritakan isi Drama merupakan sebuah lukisan untuk mengetahui watak manusia melalui gerak atau dialog.
  2. Terdapat beberapa hal yang membentuk dari sebuah drama, yaitu:
    • Naskah Drama: Naskah Drama biasanya disebut dengan Skenario yang berisi tentang tema, dialog, plot, dan perwatakan tokoh.
    • Pemain: Pemain drama baik itu perempuan atau laki-laki disebut dengan Aktor.
    • Tempat Pertunjukan: Tempat pertunjukan dalam sebuah drama biasa disebut dengan teater.
    • Penonton: Penonton merupakan salah satu faktor kependudukan dalam sebuah drama. Jika tidak ada penonton maka pertunjukan drama terlihat sepi / tidak berjalan dengan lancar.

Mengidentifikasi Unsur Drama

  1. Alur atau Plot adalah sebuah cerita terjadinya peristiwa dalam sebuah cerita. Alur sendiri dibagi menjadi dua macam, yaitu:
    • Alur Maju: Alur maju adalah alur yang menceritakan tentang peristiwa secara urut, dari awal hingga akhir.
    • Alur Mundur: Alur mundur (flash back merupakan alur yang menceritakan suatu kejadian dari akhir cerita kemudian kembali ke awal cerita.
  2. Latar Belakang atau Setting merupakan sebuah keterangan mengenai waktu, tempat yang terjadi dalam drama tersebut. Latar dibagi menjadi dua macam, yaitu:
    • Latar Waktu: Latar Waktu menjelaskan tentang terjadinya peristiwa, seperti pagi, siang, malam, dll.
    • Latar Tempat: Latar tempat merupakan penjelasan tentang tempat terjadinya peristiwa, misalnya di desa, kota, gunung, pantai, hutan, sawah, dll.
    • Latar Suasana: Latar suasana yaitu bagaimana suasana peristiwa itu terjadi, misalnya sedih, senang, bahagia, tegang, mengharukan, dll.
  3. Amanat merupakan sebuah pesan penting yang disampaikan oleh penulis naskah drama. Pesan ini berupa nilai moral atau hikmah, dan nilai didik yang diharapkan para penikmat drama atau penonton dapat memahami isi moral tersebut. Cara untuk memahami sebuah isi drama, yaitu:
    • Kenali tokoh-tokoh beserta wataknya.
    • Pahami permasalahan yang muncul.
    • Pahami jalan keluar yang dilakukan oleh tokoh dalam mengatasi permasalahan atau jalan keluar.

Melaporkan Isi Buku

Langkah penting yang harus dilakukan untuk mendapatkan laporan isi buku dengan cara mencatat identitas buku. Identitas buku meliputi, judul buku, nama pengarang, jumlah halaman, penerbit isi bukit diatas dapat digunakan sebagai acuan.

Menulis Surat Resmi

Surat dibedakan menjadi dua, yaitu surat resmi dan surat tidak resmi. Kedua jenis surat tersebut dapat dibedakan berdasarkan:

  1. Surat Resmi

    • Memiliki bentuk standar baku di beberapa bagian surat seperti, Kop surat (Instansi), nomor surat stempel.
    • Bahasa: Biasanya menggunakan berbagai bahasa baku, seperti saya, kamu, saudara, dll.
    • Bersifat kedinasan.
  2. Surat Tidak Resmi

    • Memiliki bentuk bebas tidak baku (tidak memakai kop surat, nomor surat dan stempel)
    • Bahasa: Menggunakan bahasa tidak baku, seperti lo, gue, emang, ntar, dll.
    • Bersifat pribadi atau personal.

Bagian Surat Resmi

  1. Kepala Surat Bagian atas surat yang berisi keterangan tentang nama, alamat, kode pos dan nomor telepon suatu lembaga resmi pemerintah, kantor atau badan usaha
    S. Perihal Surat Perihal surat resmi merupakan inti pokok dari surat resmi sehingga perihal surat resmi ditulis tebal atau diberi garis bawah
  2. Tanggal Pembuatan Surat Tanggal pembuatan surat ditulis di sebelah kanan sejajar dengan penulisan nomor surat.
  3. Nomor Surat Nomor surat terdiri atas nomor surat, kode suatu lembaga resmi pemerintah atau badan usaha, bulan dan tahun pembuatan surat. Nomor surat sesuai dengan nomor urut pada agenda surat keluar resmi pemerintah atau badan usaha tersebut.
  4. Lampiran Diisi dengan angka yang menunjukkan jumlah lembar atau bendel yang dilampirkan dalam surat tersebut.
  5. Perihal Surat Perihal surat resmi merupakan inti pokok dari surat resmi sehingga perihal surat resmi ditulis tebal atau diberi garis bawah.
  6. Alamat Surat Di tulis nama dan alamat lengkap orang atau pihak yang dituju dari surat tersebut.
  7. Salam Pembuka Salam pembuka diawali huruf kapital, diakhiri dengan tanda baca koma dan ditulis di sebelah kiri.
  8. isi Surat Memuat isi pokok surat secara lengkap sesuai dengan perihal surat yang sudah ditulis di atas.
  9. Salam Penutup Salam penutup berisi harapan dan ucapan terima kasih.
  10. Jabatan Ditulis jabatan pengirim surat resmi.

Membaca Puisi Karya Sendiri

  1. Puisi merupakan karangan yang berbentuk terikat dan memiliki bahasa yang padat.
  2. Puisi terdiri dari bait, jumlah larik tiap bait, sajak, dan irama atau perulangan bunyi.
  3. Saat membaca puisi, alangkah bagusnya menggunakan ekspresi.
  4. Ekspresi bisa bermacam-macam, seperti senang, bahagia, sedih, tertawa, dll.
  5. Cara berekspresi yang tepat saat membaca puisi yaitu memahami isi puisi, berdiri dengan tenang, membaca dengan ekspresi yang tepat.
Kesimpulan

Berikut informasi dari kampustua.com tentang rangkuman materi bahasa indonesia kelas 6 SD. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.

5/5 - (2 votes)

Memiliki ketertarikan di bidang pendidikan dan wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

Tinggalkan komentar