Kurikulum Bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan yang konsisten seiring dengan kemajuan teori bahasa dan teori belajar bahasa. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk merespons kebutuhan zaman yang terus berubah. Salah satu hasil dari perkembangan ini adalah revisi tahun 2018 pada Materi Bahasa Indonesia untuk siswa kelas 9, yang merupakan bagian dari Kurikulum 2013.
Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Kurikulum 13
Kurikulum 2013 adalah sebuah pendekatan kurikulum yang berbasis pada pencapaian hasil pembelajaran (outcomes-based-curriculum), yang berarti bahwa pengembangannya difokuskan pada pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Berikut adalah materi bahasa indonesia kelas 9 SMP Kurikulum 13 terbaru. Simak selengkapnya di bawah ini!
Ringkasan Materi Teks Laporan
Materi bahasa indonesia kelas 9 yang pertama yaitu tentang ringkasan materi teks laporan, berikut selengkapnya:
Pengertian Teks Laporan
Teks laporan adalah jenis teks yang digunakan untuk menginformasikan fakta, data, atau informasi yang relevan tentang suatu kejadian, penelitian, atau kegiatan tertentu. Laporan sering kali disusun dalam format tertentu dan mengikuti struktur yang jelas untuk memudahkan pembaca memahami informasi yang disampaikan
Pengertian Laporan Percobaan
Laporan percobaan adalah dokumen tertulis yang disusun untuk merekam dan mengkomunikasikan hasil dari sebuah percobaan atau eksperimen ilmiah. Tujuan utama dari laporan percobaan adalah untuk menyajikan informasi yang sistematis, jelas, dan akurat tentang bagaimana sebuah percobaan dilakukan, apa hasilnya, dan apa yang dapat disimpulkan dari percobaan tersebut
Struktur Teks Laporan
1. Pernyataan Umum
Pernyataan umum adalah ungkapan awal dalam sebuah teks yang merangkum topik atau subjek yang akan dibahas dalam informasi yang disajikan. Ini berfungsi sebagai pengantar singkat yang memberikan gambaran umum tentang apa yang akan dibahas dalam teks tersebut.
2. Uraian
Bagian uraian merupakan segmen teks laporan yang merincikan secara mendalam tentang topik yang sedang dibahas. Biasanya, bagian ini memberikan gambaran rinci mengenai objek yang sedang dibahas dengan cara yang informatif.
Baca Juga: Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP & MTS Terbaru
Unsur Kebahasan Teks Laporan
1. Menggunakan Kata Umum / Kelompok
Kata umum atau disebut juga kata kelompok adalah kata yang bersifat universal dan dapat dibagi menjadi jenis-jenis yang lebih khusus, seperti transportasi umum, angkutan publik, tumbuhan, hewan, benda, dan lain-lain.
2. Menggunakan Kata Tugas
Kata tugas adalah jenis kata yang tidak memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri dalam sebuah kalimat. Untuk memiliki fungsi dalam kalimat, kata tugas harus digabungkan dengan kata-kata lainnya.
3. Menggunakan Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat di mana subjeknya bertindak atau melakukan tindakan yang dijelaskan oleh predikatnya. Dalam kalimat aktif, subjek menjadi pusat perhatian dan bertindak sebagai pelaku tindakan yang menggerakkan kalimat tersebut. seperti, bapak sedang berjualan, adik sedang memakan jengkol.
4. Menggunakan Kata Kerja Aktif
Kata kerja aktif adalah jenis kata kerja yang memungkinkan pembentukan kalimat aktif. Dalam sebuah kalimat, biasanya kata kerja aktif tidak memiliki awalan (imbuhan), atau dapat berawalan “me-” atau “ber-.”. contoh seperti memakan, meminum, berdagang, bekerja, dan lain-lain.
5. Menggunakan Istilah Teknis
Istilah teknis adalah frasa atau kata-kata spesifik yang sering digunakan dalam konteks pembahasan yang khusus di dalam bidang tertentu. contoh, guru dan murid (pendidikan), dokter dan obat (kesehatan), dan lain-lain.
Ringkasan Materi Pidato Persuasif
Pengertian Pidato Persuasif
Pidato persuasif adalah tindakan komunikasi di mana seseorang menyampaikan informasi kepada audiens yang lebih besar dengan maksud untuk memengaruhi pendengarnya. Dari perspektif kontennya, pidato persuasif termasuk dalam kategori teks eksposisi karena memerlukan argumen yang kuat untuk meyakinkan audiensnya.
Cara Memersuasi Orang
1. Menunjukan Etika
Etika adalah studi tentang prinsip-prinsip moral, nilai-nilai, dan standar perilaku yang membimbing tindakan manusia
2. Menggugah Emosi
Salah satu faktor yang sering memengaruhi orang adalah emosi. Oleh karena itu, dalam pidato, upaya sebaiknya dilakukan untuk membangkitkan emosi orang lain.
3. Memperhatikan Logika
Intinya, konten yang disampaikan harus rasional dan membuat orang merasa sepakat dengan apa yang dikemukakan.
Unsur Pidato Persuasif yang Baik
1. Pembukaan
Pembukaan yang efektif dimulai dengan pernyataan yang dapat menarik perhatian.
2. Isi
Dalam bagian isi, untuk mencapai tujuan target tertentu, penting untuk mempertimbangkan beberapa aspek kunci, yaitu:
- Menucuri Perhatian
- Keterhubungan dengan Audiens
- Kelayakan
- Tujuan
- Peta Jalan (Pikiran)
3. Penutup
Penutup yang memberikan kesan yang baik.
Baca Juga: Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 Terbaru
Struktur Pidato Persuasif
1. Pernyataan Posisi
Pernyataan posisi adalah pernyataan yang mengindikasikan posisi atau pandangan penulis terhadap isu atau masalah yang sedang dibahas. Ketika berbicara tentang suatu topik, penulis perlu menjelaskan di mana mereka berdiri dalam hal pandangan atau pendapat mereka terkait masalah tersebut.
Sebagai contoh, dalam perdebatan mengenai isu merokok, penting untuk menyatakan apakah Anda mendukung, menolak, atau memiliki pandangan lain terkait dengan isu tersebut.
2. Tahap Argumen
Tahap argumen adalah bagian dari sebuah presentasi atau tulisan yang memuat poin-poin yang dirancang untuk meyakinkan audiens tentang posisi atau pandangan yang diungkapkan dalam pernyataan posisi.
3. Penguatan Pernyataan Posisi
Penguatan pernyataan posisi adalah bagian dari teks atau presentasi yang dirancang untuk menguatkan atau memperkuat posisi yang telah dijelaskan dalam pernyataan posisi sebelumnya.
Ciri Kebahasaan Teks Pidato Persuasif
1. Nominalisasi / Pembedaan
Nominalisasi adalah proses tata bahasa yang mengubah kata-kata yang bukan kata benda menjadi kata benda (nomina).
2. Menggunakan Kalimat Pasif
Dalam pidato, biasanya orang cenderung tidak menggunakan kalimat aktif, tetapi lebih banyak yang memilih menggunakan kalimat pasif.
3. Menghindari Kata Ganti orang Pertama
Pidato persuasif juga cenderung menghindari penggunaan kata ganti orang pertama seperti ‘aku’, ‘saya’, dan ‘kami’. Terkadang, kata-kata tersebut digantikan dengan bentuk pasif, meskipun bukan berarti mereka tidak muncul sama sekali.
4. Menggunakan Kata Teknis
Yakni kata-kata yang biasanya muncul dalam pembahasan bidang-bidang tertentu.
5. Menggunakan kata abstrak
Yakni kata-kata yang maknanya tidak dapat direpresentasikan dalam bentuk objek fisik yang konkret. Contohnya adalah kata-kata seperti “kegembiraan,” “takut,” dan sejenisnya.
6. Menggunakan kata emotif
Kata emotif adalah kata-kata yang dirancang untuk memprovokasi emosi dan terkadang bersifat agak hiperbolik. Contoh-contoh kata-kata tersebut mencakup kata-kata seperti “menghancurkan,” “mengganyang,” “menerjang,” dan sejenisnya.
Ringkasan Cerita Pendek
Pengertian Cerita Pendek
Cerita pendek adalah salah satu bentuk karya sastra yang singkat dan padat, biasanya berfokus pada satu peristiwa, karakter, atau konflik utama. Ini adalah narasi fiksi yang lebih pendek dibandingkan dengan novel, yang sering kali mencakup cerita singkat yang dapat dibaca dalam satu sesi.
Cerita pendek biasanya memiliki struktur naratif yang mencakup pengenalan (eksposisi), perkembangan plot (klimaks), dan penyelesaian (resolusi), meskipun beberapa cerita pendek dapat memainkan struktur ini dengan cara yang lebih eksperimental.
Struktur Cerita Pendek
1. Orientasi
Isi dari cerita pendek mencakup penjelasan tentang peristiwa yang terjadi, penciptaan gambaran visual tentang latar tempat, serta berbagai unsur pengenalan lainnya, termasuk pengenalan karakter tokoh.
2. Rangkaian Peristiwa
Rangkaian peristiwa adalah serangkaian peristiwa yang diperkenalkan sebelum mencapai bagian konflik atau komplikasi dalam cerita.
3. Komplikasi
Rangkaian peristiwa adalah urutan kejadian yang diperkenalkan sebelum mencapai bagian konflik atau komplikasi dalam sebuah cerita.
4. Resolusi
Resolusi adalah cara atau penyelesaian masalah dari konflik yang disajikan dalam cerita.
Cerita Kebahasaan Cerita Pendek
1. Menggunakan sudut pandang orang pertama atau ketiga
Sudut pandang umumnya digunakan dalam cerita pendek adalah sudut pandang orang pertama (dengan penggunaan kata-kata seperti “aku,” “saya,” “gue,” dsb.) dan sudut pandang orang ketiga (dengan penggunaan kata-kata seperti “dia,” “ia,” nama karakter, dsb.).
2. Menggunakan kalimat langsung (dialog)
Dalam rangka menghidupkan cerita, umumnya cerita pendek juga mencakup berbagai kalimat langsung yang mencerminkan percakapan antara karakter dalam cerita.
3. Menggunakan kata benda khusus
Kata benda khusus adalah kata benda yang merujuk pada jenis atau klasifikasi tertentu dari kata benda umum. Sebagai contoh, jika kata benda umumnya adalah “pohon,” maka kata benda khususnya bisa mencakup istilah seperti “cemara,” “beringin,” “trembesi,” dan sejenisnya.
4. Menggunakan majas
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan dalam kegiatan berbahasa untuk menciptakan efek-efek tertentu. Contoh-contoh majas meliputi hiperbola, asosiasi, personifikasi, dan lain sebagainya.
5. Menggunakan pertanyaan retoris
Pertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban konkret. Sebagai contoh, “Pernahkah kamu berdiri di atas awan?” pertanyaan ini memiliki jawaban yang jelas, yaitu “tidak,” namun penulis tetap mengajukannya untuk efek retorika.
Ringkasan Teks Tanggapan
Materi bahasa indonesia kelas 9 selanjutnya yaitu tentang ringkasan teks tanggapan, berikut selengkapnya:
Pengertian Teks Tanggapan
Teks tanggapan adalah jenis teks atau tulisan yang berisi respon atau reaksi seseorang terhadap suatu topik, peristiwa, informasi, atau karya tertentu. Teks ini mencerminkan pendapat, evaluasi, atau pandangan pribadi penulis terhadap subjek yang dibahas
Struktur Teks Tanggapan
1. Konteks
Teks tanggapan umumnya mencakup konteks dari subjek yang sedang ditanggapi. Ini mencakup menjawab pertanyaan seperti apa yang sedang Anda tanggapi, di mana dan kapan peristiwa tersebut terjadi, serta mengidentifikasi jenis peristiwa tersebut, apakah itu berkaitan dengan politik, sosial, atau aspek lainnya.
2. Deskripsi
Teks tersebut menguraikan proses apa yang terjadi dan bagaimana sesuatu terealisasi, dibuat, atau dihasilkan.
3. Penilaian
Teks tersebut mencakup penilaian subjektif terhadap subjek yang ditanggapi dan bergantung pada presepsi pemberi tanggapan.
Unsur Kebahasaan
1. Bahasa Deksriptif
Bahasa deskriptif adalah bahasa yang digunakan untuk memberikan gambaran yang sangat detail, sehingga para pendengar atau pembaca tanggapan akan memiliki pemahaman yang sangat jelas.
2. Menggunakan sudut pandang orang pertama
Mengingat teks ini bersifat penilaian pribadi terhadap sesuatu, sudut pandang yang umumnya digunakan adalah sudut pandang pribadi atau diri sendiri (orang pertama). Contohnya adalah penggunaan kata-kata seperti “aku” atau “saya.”
3. Menggunakan sudut pandang orang kedua jika yang dinilai adalah seseorang atau karya seseorang
Jika subjek yang sedang ditanggapi adalah individu tertentu atau karya yang dibuat oleh individu tertentu, maka umumnya teks ini akan menggunakan sudut pandang orang kedua, seperti “kamu” atau “anda.”
4. Menggunakan kata-kata, frasa, atau kalimat yang menunjukan subjektifitas (opini)
Dalam proses penilaian, meskipun ada usaha untuk tetap objektif, pemberi tanggapan tetap tidak dapat menghindari unsur subjektivitas. Oleh karena itu, sering kali muncul kata-kata yang menunjukkan subjektivitas seperti “menurut saya,” “dalam pandangan saya,” dan sejenisnya.
Jenis Tanggapan
Tanggapan dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan sifatnya. Beberapa jenis tersebut meliputi:
1. Pujian
Ini adalah jenis tanggapan yang memiliki karakteristik positif terhadap objek yang sedang dinilai.
2. Kritikan
Ini adalah jenis tanggapan yang memberikan penilaian negatif, namun tujuan dari kritik ini adalah untuk memberikan masukan konstruktif yang dapat membantu orang yang mendapat kritik untuk memperbaiki diri dan menjadi lebih baik.
3. Saran atau Alternatif
Ini adalah jenis tanggapan yang memberikan solusi atau alternatif terhadap subjek yang sedang dinilai. Dengan kata lain, memberikan masukan yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya terkait dengan apa yang sedang ditanggapi.
Ringkasan Teks Diskusi
Materi bahasa indonesia kelas 9 selanjutnya yaitu tentang ringkasan teks diskusi, berikut selengkapnya:
Pengertian Teks Diskusi
Teks diskusi adalah jenis teks atau tulisan yang memiliki tujuan untuk mendiskusikan suatu topik, isu, atau masalah tertentu secara rinci. Dalam teks ini, penulis berusaha untuk menguraikan berbagai argumen, pandangan, atau sudut pandang yang berbeda terkait dengan topik yang dibahas.
Struktur Teks Diskusi
Struktur teks diskusi biasanya terdiri dari komponen-komponen berikut:
1. Pendahuluan
Teks diskusi umumnya dimulai dengan pengenalan topik yang mencakup pernyataan pembatasan topik, latar belakang topik, dan penyajian berbagai sudut pandang yang berbeda terkait dengan topik yang dibahas.
2. Isi
Isinya mencakup argumen dari berbagai sudut pandang yang bahkan dapat berlawanan.
3. Simpulan
Bagian ini memuat simpulan dari kedua sudut pandang argumen yang telah disajikan dalam bagian isi. Selain itu, dalam bagian ini juga disajikan rekomendasi yang dihasilkan dari kajian dari kedua sudut pandang tersebut.
Unsur Kebahasaan Teks Diskusi
Unsur kebahasaan atau ciri kebahasaan dalam teks diskusi setidaknya mencakup beberapa di antaranya:
1. Kalimat yang menunjukan aktualitas (Waktu sekarang)
Karena topik yang dibahas dalam teks ini umumnya relevan dengan kekinian, maka kalimat-kalimat yang digunakan dalam teks juga mencerminkan waktu sekarang atau peristiwa yang sedang berlangsung.
2. Menggunakan Kata Emotif
Kata-kata emotif adalah kata-kata yang dipilih untuk mengevoke atau merangsang emosi atau pikiran dari pembaca atau pendengar. Contoh-contoh kata-kata ini mencakup kata seperti “liar,” “mencekam,” “hancur,” “rusak,” “mengenaskan,” dan sejenisnya.
3. Menggunakan bahasa evaluatif
Bahasa evaluatif digunakan untuk menilai argumen atau bukti pendukung. Ini mencerminkan opini dan penilaian pembuat teks terhadap argumen atau bukti pendukung tersebut. Contohnya termasuk ungkapan seperti “sangat rapuh,” “tidak berbobot,” “kurang berkualitas,” dan sejenisnya.
4. Menggunakan modalitas (derajat kepastian)
Derajat kepastian atau modalitas adalah kata keterangan yang mengungkapkan sikap penulis terhadap suatu pernyataan atau peristiwa. Dalam konteks diskusi, ini membantu menegaskan bahwa argumen tersebut memiliki tingkat kebenaran dan meyakinkan. Contoh-contoh kata keterangan ini mencakup “dapat,” “akan,” “mesti,” “harus,” dan sebagainya.
5. Menggunakan konjungsi
Konjungsi adalah kata penghubung yang berfungsi menggabungkan dua atau lebih kalimat sehingga memiliki hubungan atau keterkaitan satu dengan yang lainnya.
Ringkasan Cerita Inspiratif Kelas 9
Materi bahasa indonesia kelas 9 semester 2 selanjutnya yaitu ringkasan cerita inspiratif, berikut selengkapnya:
Pengertian Cerita Inspiratif
Cerita inspiratif adalah jenis cerita atau narasi yang bertujuan untuk memberikan motivasi, semangat, atau perasaan positif kepada pembacanya.
Struktur Cerita Inspiratif
Struktur teks cerita inspiratif mirip dengan struktur teks cerita pada umumnya. Komponen-komponen dalam struktur ini antara lain:
1. Orientasi
Isinya mencakup penjelasan tentang peristiwa, penciptaan gambaran visual tentang latar tempat, serta berbagai unsur pengenalan lainnya, termasuk pengenalan karakter tokoh.
2. Rangkaian Peristiwa atau Perumitan Peristiwa
Rangkaian peristiwa adalah serangkaian peristiwa yang disajikan sebelum mencapai bagian komplikasi dalam cerita.
3. Komplikasi
Puncak cerita adalah titik di mana tempat atau peristiwa tertentu dalam cerita memberikan inspirasi kepada pembacanya.
4. Resolusi
Ini adalah peristiwa yang membuka mata atau menyadarkan tokoh cerita tentang suatu nilai atau kebaikan tertentu.
5. Koda
Ini adalah bagian penutup yang umumnya menghadirkan pesan moral atau nilai-nilai kebaikan.
Alur atau Bagian Wajib dalam Cerita Inspiratif
Untuk membuat cerita inspiratif benar-benar memberikan inspirasi, penting untuk memastikan bahwa cerita tersebut memiliki alur yang mudah dipahami dan memberikan kesan yang menginspirasi. Alur cerita ini melibatkan langkah-langkah berikut:
1. Bagian Awal
Ini adalah tahap penceritaan tentang seseorang yang menghadapi masalah atau tantangan dalam hidupnya.
2. Bagian Tengah
Ini adalah tahap penceritaan tentang keputusan atau tindakan yang diambil oleh tokoh cerita sebagai respons terhadap berbagai tantangan dan masalah yang dihadapinya.
3. Bagian Akhir
Ini adalah tahap penceritaan tentang kesuksesan sebagai bagian dari hasil akhir dari suatu proses.
Kesimpulan
Berikut adalah artikel dari kampustua.com Ringkasan Materi bahasa indonesia kelas 9 SMP Kurikulum 13 terbaru. Semoga artikel ini dapat membantu anda