10 Contoh Kata Awalan KPTS Luluh dan Tidak Luluh

Bagi kamu yang sedang belajar bahasa Indonesia atau sastra tentu tau beberapa aturan dalam penulisan kata imbuhan, khusunua imbuhan me dan pe. Salah satu aturan yang berhubungan dengan KPTS (Huruf K, P, T, S) adalah …

contoh kata awalan KPTS luluh dan tidak luluh

Bagi kamu yang sedang belajar bahasa Indonesia atau sastra tentu tau beberapa aturan dalam penulisan kata imbuhan, khusunua imbuhan me dan pe.

Salah satu aturan yang berhubungan dengan KPTS (Huruf K, P, T, S) adalah bagaimana kata dasar tersebut dapat luluh atau tidak luluh setelah di beri tambahan atau imbuhan. Pada artikel berikut ini akan dibahas secara lengkap tentang contoh kata awalan KPTS luluh dan tidak luluh secara lengkap.

Pengertian KTPS

Apa itu KTPS? KPTS adalah yang merujuk pada kata dasar yang diawali oleh huruf K, P, T, dan S. Istilah ini muncul karena imbuhan me- dan pe- dapat mempengaruhi perubahan bentuk kata dasar.

Dalam beberapa kasus, kata dasar yang diawali dengan huruf K, P, T, atau S akan mengalami luluh. Namun, terdapat beberapa beberapa pengecualian di mana kata dasar tersebut tidak berubah.

Contoh Kata Awalan KPTS Luluh dan Tidak Luluh

Untuk memahami hukum KPTS dalam Bahasa Indonesia, kita akan membahas beberapa aturan terkait bagaimana imbuhan me- dan pe- mempengaruhi kata dasar yang diawali huruf KPTS.

1. Kata Dasar KPTS Melebur Jika Huruf Kedua adalah Huruf Vokal

Aturan yang pertama yaitu kata dasar KPTS akan melebur jika huruf kedua pada kata tersebut adalah huruf vokal (a, i, u, e, o). Berikut contohnya:

  • “melukis” berasal dari me- + lukis. Huruf kedua setelah “k” adalah “s” (vokal), sehingga kata ini luluh menjadi “melukis”.
  • “membaca” berasal dari me- + baca. Huruf kedua setelah “b” adalah “a”, sehingga kata ini luluh menjadi “membaca”.
  • “menendang” berasal dari me- + tendang. Huruf kedua adalah “e”, sehingga kata ini luluh menjadi “menendang”.

2. Kata Dasar KPTS Tidak Melebur Jika Huruf Kedua adalah Huruf Konsonan

Jika huruf kedua dari kata dasar adalah konsonan, maka kata tersebut tidak akan luluh. Berikut adalah contohnya:

  • “memprotes” berasal dari me- + protes. Huruf kedua adalah “r” (konsonan), sehingga kata ini tidak luluh.
  • “mentraktir” berasal dari me- + traktir. Huruf kedua adalah “r”, sehingga kata ini tidak luluh.

3. Kata Dasar KPTS Melebur Jika Mendapat Imbuhan Pe-

Jika kata dasar KPTS menerima imbuhan pe- dan huruf kedua adalah konsonan, maka kata tersebut akan luluh seperti contoh dibawah ini:

  • “pemborong” berasal dari pe- + borong. Huruf kedua adalah “b” (konsonan), sehingga kata ini luluh menjadi “pemborong”.
  • “pembuat” berasal dari pe- + buat. Huruf kedua adalah “b”, sehingga kata ini luluh.

4. Kata Dasar Tidak Melebur Jika Mendapat Imbuhan Bertingkat Me- dan Pe-

Jika kata dasar mendapatkan imbuhan bertingkat, yaitu me- dan pe- sekaligus, maka kata tersebut tidak akan luluh. Contoh:

  • “memperlihatkan” berasal dari me- dan pe- + lihat. Kata dasarnya adalah “lihat”, bukan “melihat”, sehingga kata ini tidak luluh.

5. Pengecualian untuk Dua Kata Khusus

Terdapat dua kata dasar yang tidak mengalami peluluhan meskipun huruf kedua adalah huruf vokal, yaitu “kaji” dan “punya”. Contoh:

  • “meneliti” berasal dari me- + teliti. Kata ini tidak luluh meskipun mengikuti aturan KPTS.
  • “memiliki” berasal dari me- + milik. Kata ini juga tidak luluh.

Kesimpulan

Nah berikut diatas artikel dari kampustua.com penjelasan tentang contoh kata awalan KPTS luluh dan tidak luluh. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang sedang membutuhkan. Terima kasih!

Tinggalkan komentar