Sumatera Utara, sebuah provinsi di pulau Sumatera, Indonesia, menyimpan kekayaan budaya yang luar biasa, salah satunya adalah musik tradisionalnya. Musisi-musisi dari daerah ini telah menjaga warisan musik nenek moyang mereka dengan penuh kebanggaan, menghadirkan harmoni yang memesona dan mendalam.
Musik tradisional Sumatera Utara bukan hanya sekedar alunan nada yang merdu, tetapi juga menjadi cerminan dari sejarah, identitas, adat, budaya dan kearifan lokal bagi masyarakat Sumatera Utara.
20 Alat Musik Tradisional Sumatera Utara
Berikut ini akan dibahas tentang 20 alat musik tradisional sumatera utara gambar dan penjelasannya. Simak selengkapnya di bawah ini!
1. Ogung

Ogung merupakan alat musik tradisional Sumatera Utara yang termasuk dalam kategori alat musik gong. Perannya sangat penting dalam ensambel gondang sabangunan. Terdiri dari empat buah gong yang memiliki nama masing-masing, yaitu Oloan, Ihutan, Panggora, dan Doal.
Biasanya, keempat jenis gong ini dimainkan bersamaan dengan alat musik taganing dan sarune bolon untuk menjaga tempo musik. Dalam proses memainkannya, diperlukan empat orang yang akan memukul gong menggunakan alat pemukul.
Nama | Ogung |
Cara Memainkan | Dipukul |
Bahan Dasar | Logam |
Digunakan Dalam | Seni Tradisional |
Baca Juga: 15 Alat Musik Tradisional Aceh: Jenis, Kesenian & Gambar
2. Tali Sasayat

Tali Sasayat atau Sitalasayak adalah salah satu nama alat musik tradisional Batak yang dimainkan dengan cara menyisipkan jari telunjuk kiri dan kanan pada simpul tali, lalu alat ini ditepuk-tepukkan.
Biasanya, alat musik ini sering digunakan dalam upacara adat khas masyarakat Batak Simalungun. Tali Sasayat kerap dikombinasikan dengan berbagai jenis alat musik tradisional lainnya, seperti gondrang sipitu-pitu (7 buah gendang), gondrang sidua-dua (2 buah gendang), ogung atau gong, mongmongan atau canang, serta sarune bolon.
Nama | Tali Sasayat |
Cara Memainkan | Ditepuk |
Bahan Dasar | Kuningan |
Digunakan Dalam | Acara Rakyat |
3. Keteng-Keteng

Keteng-keteng merupakan alat musik tradisional sumatera utara dari suku Karo, Sumatera Utara, yang termasuk dalam kategori alat musik pukul. Alat musik ini dibuat dari bambu dan memiliki bentuk mirip kentongan, dengan panjang sekitar setengah meter, serta menggunakan sabar gang yang merupakan kupasan dari kulit bambu itu sendiri.
Untuk memainkannya, Keteng-keteng menggunakan sepasang tongkat pemukul yang juga terbuat dari potongan bambu. Cara memainkannya mirip dengan menabuh drum, menghasilkan suara unik yang merupakan perpaduan antara suara pukulan bambu dengan suara senar.
Nama | Keteng-keteng |
Cara Memainkan | Dipukul |
Bahan Dasar | Bambu |
Digunakan Dalam | Acara Rakyat |
4. Sordam

Sordam merupakan alat musik tradisional Sumatera Utara yang hampir punah saat ini. Alat musik ini menghasilkan suara yang menyiratkan kesedihan dan sering diasosiasikan dengan suasana berduka.
Pada masa lampau, sordam digunakan sebagai alat pemanggil roh dalam rangkaian ritual kepercayaan lokal. Oleh karena itu, penggunaan alat musik ini harus dilakukan dengan penuh pertimbangan karena masyarakat meyakini bahwa penggunaan yang tidak benar dapat menimbulkan petaka.
Nama | Sordam |
Cara Memainkan | Ditiup |
Bahan Dasar | Bambu |
Digunakan Dalam | Acara Rakyat |
Baca Juga: 18 Contoh Alat Musik Idiophone: Jenis & Gambar
5. Tulila atau Talatoit

Tulila atau Talatoit merupakan alat musik tradisional Sumatera Utara yang masuk dalam kategori instrumen aerofon, tepatnya jenis instrumen end blown flute, yang dimainkan dengan posisi lurus.
Alat musik ini terbuat dari bambu dan memiliki sebuah lubang tiup serta empat lubang nada yang terletak di bagian tengah alat musik.
Talatoit berperan sebagai alat musik solo dalam seni pertunjukan Batak Toba. Mayoritas masyarakat di daerah tersebut meyakini bahwa alat musik ini digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan doa kepada Debata Mula Jadi Na Bolon (Tuhan dalam konsep kepercayaan Monolatry).
Nama | Tulia atau Talatoit |
Cara Memainkan | Ditiup |
Bahan Dasar | Bambu |
Digunakan Dalam | Seni Pertunjukan |
6. Fondrahi

Fondrahi adalah alat musik tradisional Sumatera Utara yang berbentuk mirip dengan gendang kecil. Di masa lalu, alat musik ini digunakan secara eksklusif oleh ere atau pemuka agama untuk melaksanakan berbagai ritual persembahan kepada dewa-dewa sesuai dengan kepercayaan masyarakat setempat.
Nama | Fondrahi |
Cara Memainkan | Dipukul |
Bahan Dasar | Kayu atau Bambu |
Digunakan Dalam | Ritual Persembahan |
7. Kulcapi Karo

Kulcapi Karo adalah alat musik tradisional Karo, Sumatera Utara. Alat musik ini sederhana, hanya terdiri dari dua senar, dan terbuat dari kayu yang diukir dengan ornamen khas Karo.
Kulcapi biasanya digunakan sebagai alat musik tunggal, namun juga dapat dimainkan bersamaan dengan berbagai alat musik lain seperti keteng-keteng, gendang Karo, balobat, dan lainnya. Alat musik ini berfungsi sebagai pengiring dalam tarian adat dan nyanyian tradisional Karo.
Nama | Kulcapi Karo |
Cara Memainkan | Dipetik |
Bahan Dasar | Kelapa, Kulit Kambing, Kayu, Rotan |
Digunakan Dalam | Tarian Adat |
8. Balobat

Balobat, yang juga dikenal dengan sebutan “Beluat”, adalah alat musik tradisional dari Sumatera Utara yang berasal dari suku Karo, salah satu sub etnik Batak yang tinggal di wilayah Utara Danau Toba.
Alat musik ini terbuat dari seruas pucuk bambu dengan ukuran sejengkal tangan. Balobat dapat dimainkan baik secara tunggal maupun sebagai bagian dari ansambel musik.
Nama | Balobat atau Beluat |
Cara Memainkan | Ditiup |
Bahan Dasar | Bambu |
Digunakan Dalam | Upacara Adat |
9. Sarune Bolon

Sarune Bolon merupakan alat musik tradisional Sumatera Utara yang sejenis dengan Serunai. Alat musik ini umumnya dimainkan dengan cara ditiup dan seringkali digunakan bersamaan dengan alat musik lain seperti Taganing, Gondang, Ogung, Hessj, dan Adap.
Sarune Bolon memiliki lima lubang yang menghasilkan nada-nada berbeda. Yang menarik, alat musik ini dapat mengeluarkan suara meskipun pemain hanya mengambil napas tanpa meniupnya, berbeda dengan alat musik lainnya.
Nama | Sarune Bolon |
Cara Memainkan | Ditiup |
Bahan Dasar | Kayu |
Digunakan Dalam | Acara Rakyat |
10. Gendang Sisibah

Gendang sisibah, juga dikenal sebagai pakpak, adalah alat musik tradisional Sumatera Utara yang terdiri dari satu set gendang sebanyak 9 buah yang diletakkan dalam satu rak. Alat musik ini dimainkan dengan menggunakan sepasang stik.
Gendang sisibah biasanya digunakan dalam upacara adat di wilayah Pakpak Dairi, baik dalam acara sukacita maupun acara duka.
Nama | Gendang Sisibah |
Cara Memainkan | Dipukul |
Bahan Dasar | Kulit Kambing, Kayu, Rotan |
Digunakan Dalam | Upacara Adat |
11. Gendang Singanaki

Gendang Singanaki merupakan alat musik tradisional Sumatera Utara yang terbuat dari kayu dan kulit binatang khas Batak Karo. Alat musik ini terdiri dari dua bagian, yaitu gendang penganaki dan anak gendang yang disebut garantung atau enek-enek.
Cara memainkan Gendang Singanaki adalah dengan memukulnya menggunakan alat pemukul. Gendang ini berfungsi sebagai pembawa ritme yang dimainkan bersama dengan alat musik sarune, dan umumnya digunakan dalam upacara adat.
Nama | Gendang Singanaki |
Cara Memainkan | Dipukul |
Bahan Dasar | Kulit Kambing, Kayu, Rotan |
Digunakan Dalam | Upacara Adat |
12. Panggora

Panggora adalah alat musik tradisional Sumatera Utara yang menyerupai bentuk alat musik Faritia. Alat musik ini termasuk dalam kategori alat musik gong dengan ukuran yang sangat besar.
Panggora memiliki diameter hingga 36 cm, dengan ketebalan mencapai 6 cm. Umumnya, Panggora dibuat dari bahan kuningan, besi, atau bahkan perunggu.
Nama | Panggora |
Cara Memainkan | Dipukul |
Bahan Dasar | Logam, Besi, Perunggu dan Kuningan |
Digunakan Dalam | Upacara Adat |
13. Ole-ole

Ole-ole merupakan alat musik tradisional sumatera utara yang jarang dimainkan dalam pertunjukan musik. Alat musik ini terbuat dari batang tanaman padi yang telah dipilih dan bagian ruasnya sudah dipisah.
Biasanya, Ole-ole dimainkan dengan cara ditiup menggunakan teknik khusus, sehingga menghasilkan nada-nada yang indah. Masyarakat juga sering menambahkan lilitan dari daun kelapa muda pada alat musik ini, tujuannya agar suara yang dihasilkan terdengar lebih keras.
Nama | Ole-ole |
Cara Memainkan | Dipukul |
Bahan Dasar | Kulit Kambing, Kayu, Rotan |
Digunakan Dalam | Pertunjukan Seni |
14. Hasapi=

Hapetan atau Hasapi adalah alat musik tradisional Sumatera Utara dan memiliki bentuk mirip dengan kecapi. Oleh karena itu, banyak masyarakat dari berbagai suku di Sumatera Utara menyebutnya sebagai kecapi.
Biasanya, alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik karena termasuk dalam jenis alat musik dawai atau senar.
Nama | Hapetan atau Hasapi |
Cara Memainkan | Dipetik |
Bahan Dasar | Kulit Kambing, Kayu, Senar |
Digunakan Dalam | Upacara Adat |
15. Gordang

Gordang adalah alat musik tradisional Sumatera Utara yang telah digunakan oleh masyarakat sejak zaman dahulu. Alat musik ini memiliki ciri khas dimainkan dengan cara dipukul. Dibandingkan dengan taganing, bentuk gordang lebih besar dan menyerupai gendang.
Gordang dibuat dari kayu yang dilapisi dengan kulit sapi atau kerbau, memberikan suara khas dan unik pada alat musik ini. Gordang sering dipergunakan dalam berbagai upacara ritual dan acara adat yang bersifat sakral. Kehadirannya memberikan suasana khusyuk dan khidmat dalam setiap perayaan tradisional masyarakat Sumatera Utara.
Nama | Gordang |
Cara Memainkan | Dipukul |
Bahan Dasar | Kulit Kambing, Kayu |
Digunakan Dalam | Upacara Adat |
16. Faritia

Faritia adalah alat musik tradisional Sumatera Utara yang sering dimainkan bersama dengan berbagai alat musik lainnya, termasuk arumba atau gong ukuran besar, dan fondrah atau tutu.
Alat musik faritia ini umumnya digunakan pada upacara besar seperti owasa, serta perayaan adat seperti perkawinan atau acara berkabung atas kematian seseorang.
Nama | Faritia |
Cara Memainkan | Dipukul |
Bahan Dasar | Besi, Logam, dan Aluminium |
Digunakan Dalam | Upacara Adat |
17. Gonrang

Gonrang merupakan alat musik tradisional khas Sumatera Utara yang terbuat dari kayu pilihan dengan bagian tengah yang dihilangkan. Bagian sisi kayu dilapisi dengan kulit hewan lembu yang sudah dikeringkan.
Nama “gonrang” memiliki arti “gendang”. Biasanya, alat musik ini dimainkan dengan cara ditabuh bersamaan dengan alat musik tradisional khas dari Simalungun.
Nama | Gonrang |
Cara Memainkan | Dipukul |
Bahan Dasar | Kulit Kambing, Kayu, Rotan |
Digunakan Dalam | Upacara Adat |
18. Garantung

Garantung merupakan alat musik tradisional asal Batak Toba, Sumatera Utara. Alat musik ini terbuat dari kayu dan memiliki lima bilah nada dengan tujuh belahan yang digantung di atas resonator.
Cara memainkan garantung biasanya dilakukan dengan metode mamalu, di mana lima bilah nada dipikul. Pemain akan memukulnya menggunakan dua buah stik sambil memegangnya dengan kedua tangan.
Nama | Garantung |
Cara Memainkan | Dipukul |
Bahan Dasar | Kayu, Rotan |
Digunakan Dalam | Upacara Adat |
19. Aramba

Aramba merupakan alat musik tradisional Sumatera Utara yang berasal dari Pulau Nias. Bentuknya menyerupai objek yang sering digunakan dalam berbagai acara adat, termasuk upacara perkawinan.
Biasanya, Aramba digantung dengan tali dan dimainkan dengan cara dipukul pada tonjolan di bagian tengah, menggunakan alat pemukul khusus. Alat musik ini terbuat dari berbagai bahan seperti tembaga, kuningan, suasa, dan nikel.
Nama | Aramba |
Cara Memainkan | Dipukul |
Bahan Dasar | Besi, Tembaga, dan Kuningan |
Digunakan Dalam | Upacara Adat & Perkawinan |
20. Doli-doli

Doli-doli adalah alat musik tradisional sumatera utara, tepatnya berasal dari Nias. Alat musik ini memiliki penampilan yang mirip dengan Kolintang, namun dengan ukuran yang lebih kecil.
Selain ukurannya, perbedaan lainnya terletak pada bilah kayu. Doli-doli hanya memiliki sedikit bilah kayu dibandingkan dengan alat musik Kolintang. Untuk memainkan doli-doli, digunakan alat pemukul yang terbuat dari dua batang kayu. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul tersebut.
Nama | Doli-doli |
Cara Memainkan | Dipukul |
Bahan Dasar | Kayu |
Digunakan Dalam | Upacara Adat |
Kesimpulan
Berikut informasi dari kampustua.com tentang jenis alat musik tradisional sumatera utara lengkap beserta kesenian dan bahan dasar. Sekian terima kasih!
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Ole-ole
https://id.wikipedia.org/wiki/Hasapi
https://id.scribd.com/document/363859140/Alat-Musik-Tradisional-Sumatera-Utara-Rama